Walaupun diri ini melihat dunia dengan sisa penglihatan yang tidak seberapa, mata yang sepasang ini melihat masa depan dengan penglihatan yang sama. Tidak jelas, tidak juga kabur. Sekadar cukup untuk mengetahui hari esok dan lusa.
Lumrah manusia dan binatang bernyawa. Ditakutnya api, digemarnya cahaya. Desenangi dingin, degeruni kegelapan. Begitu juga hidup ini yang penuh suka dan duka. Langkah demi langkah tenpa hala bukan senang dirasa melainkan ramuan manis gula masam cuka yang mewarnai selera.
Mereka melangkah, aku juga melangkah. Kita seakan sama namun tak serupa. Akhirnya, langkahku akan terhent jua. Sehingga hari itu, aku tak akan tahu apa yang menunggu.
(Sekadar Menyeru Ilham)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan